Beberapa dari kita mungkin banyak yang bertanya-tanya, bagaimana kehidupan di bumi jauh ribuan bahkan jutaan tahun lalu? Dan apakah manusia telah ada pada saat itu? Beberapa hal yang pasti adalah ilmuwan yang telah mengakui teori-teori evolusi tersebut mempercayai adanya manusia purba yang menjadi nenek moyang kita.
Hal tersebut mengacu pada fosil tulang zaman dahulu yang banyak ditemukan, yang dengan pasti menunjukkan bentuk dan struktur tulang tersebut mirip dengan manusia. Pada tahun 60.000-50.000 SM manusia purba bergerak dari Afrika Tengah ke Afrika Selatan hingga mencapai Indonesia.
Manusia Purba yang menyebar di dunia pun ternyata mempunyai bentuk yang berbeda-beda. Mereka yang ada yang ditemukan di daratan Eropa di antaranya yaitu Homo Neandherthalensis, Parantrophus Robustus, dan Parantrophus Transvaalensis( Homo Cro Magnon).
Di Indonesia sendiri terdapat banyak manusia purba yang pernah ditemukan, beberapa diantaranya yaitu Megantropus Paleojavanicus, Pithecantropus Erectus, Pithecantropus Robustus, Homo Soloensis, Homo Wajakensis, Homo Mojokertensis.
Dari awal kemunculan manusia purba tersebut, manusia purba mempunyai cara hidup yang berubah-ubah seiring berjalannya waktu. Cara hidup manusia purba ini kemudian dibagi lagi menjadi beberapa masa. Masa pertama sering disebut dengan masa paleolithik, yang dimana manusia purba untuk memperoleh makanannya masih dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana.
Masa kedua yaitu masa mesolithikum atau masa berburu serta mengumpulkan makanan pada tingkat lanjut atau diatas lebih modern dari masa paleolithik. Dan yang terakhir yaitu masa megalithikum atau juga sering disebut dengan masa logam atau juga di sebut dengan masa perundagian.