Mewaspadai Bahaya Gas H2S (Hidrogen Sulfida)

Berbagai macam aktivitas yang dilakukan manusia maupun proses alam menghasilkan macam – macam zat kimia residu. Beberapa diantaranya memiliki toksisitas yang cukup tinggi serta karakteristik lain yang cukup berbahaya. Sehingga, zat kimia residu tersebut membutuhkan penanganan yang tepat. Salah satunya adalah gas H2S atau hidrogen sulfida. Gas ini memiliki nama lain seperti gas telur busuk, gas bau tempat pembuangan kotoran, uap bau, dll. Mengapa? Hal ini dikarenakan gas hidrogen sulfida memiliki bau busuk yang sangat menyengat sehingga seringkali dikaitkan dengan bau telur busuk. Gas hidrogen sulfida merupakan salah satu jenis gas yang terbentuk akibat proses dekomposisi bahan – bahan organik yang dilakukan oleh bakteri. Selain itu, beberapa aktivitas manusia serta industri juga menghasilkan gas hidrogen sulfida. Lantas, apa saja yang menjadi bahaya dari gas hidrogen sulfida?

Bahaya yang Ditimbulkan Gas Hidrogen Sulfida

Gas hidrogen sulfida merupakan salah satu gas dengan karakteristik yang unik. Gas ini memiliki tingkat toksisitas yang cukup tinggi sehingga termasuk dalam gas beracun. Selain itu, gas hidrogen sulfida juga memiliki karakteristik tidak berwarna atau colorless. Meskipun begitu, gas hidrogen sulfida memiliki bau yang sangat menyengat. Karakteristik lain dari gas H2S adalah flammableย atau mudah terbakar. Jika gas H2S terbakar, maka akan muncul api yang bernyala biru. Selain itu, gas H2S juga cenderung banyak ditemukan di tempat yang rendah karena massa jenisnya yang lebih berat dibandingkan dengan massa jenis udara. Karakteristik lainnya adalah sifat gas H2S yang korosif.

Beberapa karakteristik di atas membuat gas H2S memiliki risiko bahaya yang besar bagi manusia maupun lingkungan sekitar. Jika seseorang menghirup gas hidrogen sulfida, maka orang tersebut akan mengalami beberapa macam gejala yang cukup berat. Hal ini dikarenakan gas H2S menghalangi sistem pernapasan sehingga beberapa organ vital tubuh akan mengalami kekurangan oksigen. Beberapa efek yang timbul adalah sakit kepala, pusing, batuk, serta rasa kering yang terjadi pada saluran pernapasan (dada, tenggorokan, dan hidung). Selain itu, penderita juga akan merasakan kulit yang terasa perih akibat paparan gas H2S. Hal ini dikarenakan sifat korosif dari gas H2S. Penderita juga akan mengalami penurunan nafsu makan serta badan terasa lesu. Paparan gas H2S juga bisa mengakibatkan penderita mengalami iritasi mata dan dan pilek.

Resiko bahaya yang ditimbulkan oleh gas H2S semakin meningkat pada pekerja industri pertambangan, pekerja kantoran dengan ruangan yang tertutup, orang yang memperbaiki sumur, dll. Bahkan ada beberapa kasus kematian pekerja akibat keracunan gas H2S sewaktu menjalankan tugasnya. Gas H2S bukan hanya berbahaya bagi pekerja akan tetapi juga pada peralatan yang digunakan. Hal ini dikarenakan sifat gas H2S yang korosif sehingga mampu merusak jaringan pipa maupun mesin.

Penanganan Gasย Hidrogen Sulfida

Tingginya bahaya yang bisa ditimbulkan oleh gas hidrogen sulfida harus diatasi dengan penanganan gas H2S secara tepat. Salah satunya adalah dengan menggunakan adsorben yang bisa menarik molekul gas H2S dalam area tertentu. Salah satu jenis adsorben yang digunakan adalah molecular sieve. Adsorben ini bisa ditemukan di toko bahan kimia yang secara khususย jual molecular sieve. Selain menggunakan adsorben, masyarakat juga bisa memasang alat pendeteksi konsentrasi gas H2S. Sehingga, peningkatan konsentrasi gas H2S dapat segera diketahui untuk ditangani lebih lanjut. Selain itu, para pekerja yang berhubungan dengan gas H2S juga sebaiknya menggunakan peralatan yang lengkap untuk mengurangi paparan gas H2S.

Scroll to Top