Pernahkah kita terbayang pada sebuah makanan yang tiap hari kita konsumsi, darimana ia berasal dan bagaimana ia dapat dihasilkan. Salah satu contohnya adalah makanan yang berupa nasi, semua orang tahu nasi berasal dari beras yang diolah dari buah tanaman padi yang bernama gabah, akan tetapi tidak semua orang tahu bagaimana sebuah tanaman padi dapat tumbuh dari tangan-tangan terampil petani.
Selama kurang lebih 150 hari para petani merawat tanaman padi hingga mampu menjadi beras yang selama ini kita masak, selama itu pula mereka bekerja keras menyediakan kebutuhan bahan pokok makanan untuk manusia lain.
CARA MENYELEKSI
Generasi masa kini kebanyakan tidak tahu bagaimana sebuah padi berproses, meskipun kebanyakan tahu wujudnya atau pernah menjumpai tanaman padi yang tumbuh menghampar hijau atau ketika padi sudah menguning. Lebih dalam dan jauh lagi adalah ketika para petani memilih benih-benih unggulan serta bagaimana proses menyeleksi benih-benih tersebut.
Ibarat memasak beras menjadi nasi yang siap dihidangkan di meja makan, proses seleksi bibit padi unggulan juga hampir sama dengan proses tersebut. Beras yang akan dimasak akan dilakukan pencucian terlebih dahulu, kemudian sebagian yang kurang baik akan dibuang dan tidak dimasak. Sama halnya dengan proses seleski benih padi oleh petani, benih yang telah disiapkan akan direndam pada air dingin yang diletakkan dalam suatu wadah.
Benih padi dimasukkan dan didiamkan dalam wadah selama semalaman, biasanya para petani akan melakukan itu siang hari dan dilihat hasilnya keesokan harinya. Benih padi yang kurang baik akan mengapung atau mengambang dalam wadah, sedangkan benih-benih terbaik akan tenggelam sempurna dalam wadah tersebut. Proses tradisonal itulah yang hingga kini dilakukan oleh petani-petani padi kita, selanjutkan akan dilakukan penyemaian pada lahan yang sedah disediakan sebelum akhirnya disebar pada usia 7-8 hari.
Beberapa petani tradisional Indonesia juga memiliki trik cerdas yang semua orang tidak banyak ketahui. Sebelum bibit padi disemai biasanya akan dilakukan perendaman air hangat selama beberapa jam agar jamur bawaan benih mati, atau dengan cara lain adalah dengan mencampurkan serbuk kapur sebelum benih disemai.