Pekerja merupkan seseorang yang sedang menempuh atau berusaha untuk memenuhi biaya hidup sehari-hari. Sebagai orang yang memiliki profesi tentunya ada di dalam suatu lingkup kerja. Sama halnya dengan dokter, perawatan, maupun tenaga medis lainnya yang ada di rumah sakit, mereka pun bisa disebut pekerja keras untuk menyembuhkan orang lain. Untuk menjalani kehidupan di rumah sakit pun harus memperhatikan dari segi keselamatan dan kesehatan kerja atau yang bisa disingkat K3. Keselamatan dan Kesehatan merupakan satandar operasional yang harus dimiliki oleh perusahaan atau suatu instansi tertentu. Hal ini telah diatur di undang undang dasar negara Indonesia yang harus ditaati masyarakat.
Dengan adanya fasilitas yang akan menunjang keselmatan dan kesehatan kerja ini pun lebih baik karena dapat melindungi pekerja. Hal ini pun dirasakan oleh salah satu instansi, misalnnya rumah sakit. Dalam menciptakan sumber daya manusia yang sehat maka terdapat alat perlindungan diri yang harus diterima atau dipakai pekerja rumah sakit. Hal ini pun akan membuktikan bahwa keselamatan dan kesehatan pekerja begitu penting.
Pentingnya Penerapatan K3 Di Rumah Sakit.
Program K3 telah muncul sejak dulu. Namun masih ada pula beberapa perusahaan yang tidak memenuhi K3 ini dengan standar operasional ynng terjamin. Melaksanakan dan mengambangakan program keselamatan dan kesehatan di rumah sakit telah tercantum dalam buku standar pelayanan rumah sakit itu sendiri. Maka dari itu, pekerja dan pihak rumah sakit pun harus memenuhi standar tersebut demi menciptakan pekerja yang sehat dan aman.
Hal tersebut sebaliknya jika instansi rumah sakit tidak memenuhi standar operasional keselamatan dan kesehatan kerja akan terancam pasal yang telah diatur di undang undang republik Indonesia. Apabila keselamatan dan kesehatan kerja terjamin maka hal tersebut akan memberikan nilai tambahana untuk rumah sakit. Adanya fasilitas maupun standar operasional keselamatan dan Kesehatan kerja ini pun pasian maupun pekerja yang ada merasa aman dan terlindungi.
Dalam instansi rumah sakit pun bisa melakukan sistem keselamatan dan kesehatan kerja seperti penerapan kebijakan yang diberlakukan. Dengan adanya penetapan kebijakan yang sesuai dengan kondisi rumah sakit tersebut akan menunjang keberhasilan rumah sakit dalam memenuhi pelayanan. Namun sebelum penetapan tersebut, istansi rumah sakit harus merencanakan terlebih dahulu secara maksimal agar terkelolah dengan baik dan benar. Setelah penerapan kebijakan pihak instansi rumah sakit pun dapat mengevaluasi atas kebijakan tersebut. Tak jarang setiap rumah sakit memilki kebijakan yang berbeda. Hal ini bergantung pada kondisi lingkungan yang ada.
Bahaya dan Risiko Rumah Sakit
Keselamatan kerja rumah sakit begitu penting diupayakan. Dalam mengupayakan keselamatan kerja baik karyawan maupun pengunjung rumah sakit lainnya dengan menerapkan atau memenuhi kebutuhan sesuai standar operasional keselamatan dan kesehatan kerja atau K3. Jika standar operasional belum dipenuhi, bahaya dan risiko pun akan datang di rumah sakit tersebut. Bahaya dan risiko biasanya di rasakan rumah sakit seperti kebisingan, suhu, getaran dan lain sebagainya, itu pun secara fisik. Dalam hal kimia seperti alkohol, bahan pembersih lantai dan lainnya pun akan mempengaruhi layanan rumah sakit itu sendiri.
Risiko adalah sebuah probabilitas atau kemungkinan bahaya potensial menjadi nyata. Hal ini ditentukan oleh frekuensi dan durasi aktivitas kerja. Yang perlu dipahami adalah perilaku bekerja, higiene perorangan, serta kebiasaan selama bekerja yang dapat mneinggalkan risiko gangguan kesehatan.