Waktu Sholat Dhuha yang Baik

Sholat dhuha merupakan salah satu dari banyak sholat sunnah yang dapat dikerjakan untuk menambah pahala. Sholat yang dikerjakan pada waktu dhuha atau ketika matahari mulai naik sepenggalah ini dapat dilakukan hingga sebelum masuk waktu zuhur. Namun, layaknya sholat tahajud yang memiliki waktu terbaik, sholat dhuha juga sama. Dengan kata lain, ada waktu yang dianjurkan untuk melaksanakan ibadah sunnah ini.

Meski sholat sunnah ini kerap dikerjakan pada pagi hari ketika matahari baru mulai naik, nyatanya waktu tersebut bukanlah waktu yang paling baik. Waktu sholat dhuha yang baik adalah ketika matahari mulai terasa menyengat. Dengan kata lain, waktu sholat dhuha yang baik adalah pada sekitar pukul 09.00 โ€“ 10.00 pagi.

Manfaat Sholat Dhuha

Sholat dhuha dianjurkan untuk dikerjakan setiap pagi karena memiliki banyak keutamaan. Keuntungan mengerjakan sholat dhuha secara rutin adalah sebagai berikut:

  1. Dicukupkan rezeki

Manfaat sholat dhuha yang pertama adalah akan dicukupkan rezekinya oleh Allah SWT. Dalam sebuah hadist, disebutkan bahwa seseorang yang melaksanakan sholat dhuha empat rakaat akan dicukupkan rezekinya oleh Allah SWT di sepanjang hari itu. Oleh karena itulah mengerjakan sholat dhuha di pagi hari secara rutin sangat dianjurkan.

  1. Diampuni segala dosa

Manusia mudah sekali melakukan dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar. Bukan hanya dosa yang disengaja, tetapi juga dosa yang tidak disengaja. Oleh karena itulah manusia harus selalu memohon ampunan ketika beriadah.

Agar dosa-dosanya dapat diampuni oleh Allah SWT, salah satu caranya selain dengan melakukan sholat lima waktu, adalah dengan melakukan sholat dhuha. Pasalnya, Allah SWT dapat mengampuni dosa hamba-Nya yang melaksanakan sholat dhuha, sekalipun dosa hamba-Nya sebanyak buih di lautan.

Hal ini disebutkan dalam hadist yang berbunyi, โ€œSiapa saja yang membiasakan (menjaga) sholat dhuha, dosanya akan diapuni meskipun sebanyak buih di lautan.โ€ (HR. At-Tarmidzi).

  1. Terhindar dari sifat lalai

Lalai berarti melupakan kewajiban. Kewajiban yang dimaksud salah satunya adalah kewajiban seorang hamba terhadap penciptanya.

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh At-Thabrani, dengan melakukan sholat dhuha 2 rakaat, seseorang tidak akan ditulis sebagai orang yang lalai. Jika melaksanakanย  4 rakaat, akan ditulis sebagai ahli ibadah.

Jika 6 rakaat, akan diselamatkan pada hari itu. Jika 8 rakaat, akan ditulis sebagai orang yang taat. Jika melaksanakan 12 rakaat, maka Allah SWT akan membangunkan sebuah rumah di surga untuknya.

  1. Menjadi orang beruntung

Orang yang mengerjakan sholat dhuha adalah orang yang beruntung. Hal ini disebutkan dalam sebuah hadist:

โ€œBarang siapa yang berwudhuโ€™, kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat dhuha, dialah yang paling dekat dengan tujuannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya.โ€ (Shahih al-Targhib: 666)

  1. Dibuatkan rumah di surga

Ganjaran tertinggi bagi manusia adalah surga. Untuk dapat memasuki tempat terbaik di sisi Allah tersebut, manusia harus mematuhi perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. Baik dengan melakukan sholat lima waktu, maupun berbagai amalan lain, termasuk melaksanakan sholat dhuha.

Dibuatkan rumah di surga merupakan salah satu keuntungan yang dapat diperoleh jika melakukan shalat sunnah dhuha secara rutin, sesuai dengan hadist berikut:

โ€œBarang siapa yang (melaksanakan) shalat dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka dia akan dibangunkan sebuah rumah di surga.โ€ (Shahih al-Jamiโ€™ No. 634)

 

Scroll to Top