Ubud merupakan salah satu desa yang berada di pulau Dewata Bali. Ubud dikenal karena memiliki unsur kental terhadap seni dan budaya. Hampir di seluruh desa yang ada di Ubud memiliki galeri seni tersendiri.
Sementara itu di sektor pariwisata, Ubud sudah dikenal wisatawan mancanegara semenjak tahun 1930. Ada banyak sekali destinasi wisata yang ada di tempat yang berlokasi di tengah-tengah dari Pulau Bali.
Beberapa destinasi wisata yang ada pada Paket Tour Bali di Ubud antara lain adalah Museum Rudana dan Rudana Fine Art Gallery, Museum Puri Lukisan, Puri Agung Ubud, Arung Jeram, Wanara Wana atau monkey forest dan masih banyak lagi.
Tentang Monkey Forest
Pada artikel kali ini kami akan membahas salah satu destinasi wisata di Ubud yaitu Wanara Wana atau monkey forest.
Lokasi
Tempat wisata ini berada di Desa Padang Tegal atau lebih tepat berada di kawasan jalan Monkey Forest Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali.
Rute Perjalanan
Jarak tempuh untuk sampai ke destinasi wisata yang satu ini jika dari wilayah Bandara Ngurah Rai Bali adalah sekitar 36 Km dengan memakan waktu kurang lebih sekitar 1 jam lebih 15 menit.
Jika kamu berada di kawasan Kuta Bali, maka jarak yang harus kamu tempuh untuk sampai ke destinasi wisata yang satu ini adalah sekitar 43 Km dengan memakan waktu kurang lebih sekitar 1 jam 30 menit.
Keunikan
Tempat ini selalu ramai oleh kunjungan para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Bahkan disetiap bulannya hampir ada 10 ribu pengunjung yang datang ke lokasi yang banyak di huni oleh kawanan monyet liar ini.
Tempat ini memang dibuat secara khusus untuk habitat monyet-monyet liar. Jumlah total monyet yang ada di kawasan ini berjumlah kurang lebih sekitar 340 ekor. Monyet-monyet tersebut terdiri dari beberapa kawanan dan spesies.
Diantara nya terdapat monyet yang memiliki ekor panjang atau dalam bahasa latin sering disebut sebagai Macaca fascicularis. Semua monyet di kawasan ini menempati rumah berupa pohon dengan jumlah pohon yang ada di kawasan ini kurang lebih mencapai 115 spesies.
Sejarah
Awal mula destinasi wisata ini dibuat adalah lantaran karena masyarakat lokal Ubud ingin mengaplikasikan ajaran dan kepercayaan agama yang mereka anut yaitu agama hindu. Di agama hindu ada suatu kepercayaan yang dikenal dengan Tri Hata Karana.
Tri Hata Karana ini merupakan pedoman umat beragama hindu untuk mencapai kebahagiaan hidup. Tri Hata Karana memiliki tiga unsur yang antara lain adalah keseimbangan manusia dengan manusia lain, keseimbangan antara manusia dengan alam semesta, dan keseimbangan manusia dengan sang pencipta alam raya semesta.
Masyarakat sekitar ingin merealisasikan ajaran tersebut sehingga mereka membuat kawasan wisata ini sebagai salah satu upaya untuk meraih kebahagiaan hidup di dunia.
Candi an Pura
Selain sebagai area konservasi untuk kawanan monyet serta berbagai spesies tumbuhan, di kawasan ini pula berdiri sebuah pura yang bernama Candi Pura Dalem Agung Padangtegal atau kerap kali di sebut dengan istilah lain yaitu Sacred Monkey Forest Sanctuary.
Di pura tersebut masyarakat sekitar sering melangsungkan acara peribadatan yang dipercaya mereka yaitu acara Tumpek Kandang dan Tumpek Unduh. Kedua ritual tersebut merupakan upaya untuk menghormati hewan yang ada di kawasan tersebut.
Jadi secara garis besar tiga unsur dalam Tri Hata Karana telah mereka realisasikan di dalam kawasan tersebut.
Jam Operasional
Kawasan konservasi monyet liar ini buka setiap hari mulai dari jam setengah 9 pagi sampai dengan jam 6 sore. Batas akhir pembelian tiket di kawasan wisata ini adalah sekitar jam setengah 6. Setelah melewati jam tersebut maka loket sudah ditutup.
Sedangkan bagi kamu yang ingin berkunjung ke tempat ini, waktu terbaik untuk singgah ke destinasi wisata ini adalah sekitar pukul 2 siang.
Karena pada jam tersebut semua monyet yang berada di kawasan konservasi ini telah kenyang lantaran sudah diberi makan oleh para petugas di kawasan tersebut, sehingga kadar agresif dari kawanan monyet tersebut berkurang.
Kalaupun monyet di kawasan konservasi itu masih agresif, kamu tak perlu khawatir karena ada banyak sekali petugas yang selalu siap dan berjaga untuk mengawasi kawanan monyet liar tersebut demi kenyamanan dan keamanan para wisatawan yang datang.
Harga Tiket Masuk
Adapun mengenai harga tiket yang berlaku di destinasi wisata ini adalah sekitar 80 ribu rupiah untuk orang dewasa dan untuk anak-anak, harga tiket yang berlaku di kawasan konservasi tersebut sekitar 60 ribu rupiah.
Dan untuk biaya parkir, kawasan wisata ini telah memberlakukan parkir per jamnya. Jadi, untuk kendaraan roda dua atau sepeda motor, tarif parkir awal sebesar 2 ribu rupiah dan disetiap jam berikutnya akan dikenakan biaya parkir sebesar seribu rupiah.
Untuk kendaraan mobil pribadi, tarif parkir awal sebesar 5 ribu rupiah dan disetiap jam berikutnya akan dikenakan biaya parkir sebesar 2 ribu rupiah.
Untuk kendaraan Bus kecil, tarif parkir awal sebesar 10 ribu rupiah dan disetiap jam berikutnya akan dikenakan biaya parkir sebesar 5 ribu rupiah.
Untuk kendaraan bus besar, tarif parkir awal sebesar 15 ribu rupiah dan disetiap jam berikutnya akan dikenakan biaya parkir sebesar 7 ribu rupiah.